Share this page

Mencoba Camping di Telaga Cebong

Kompas.com - 28/Aug/2019 , 16:27 WIB

Mencoba Camping di Telaga Cebong

KOMPAS.com - Daripada menyewa penginapan yang mahal dan jauh dari tempat wisata, bagaimana kalau mencoba berkemah di Telaga Cebong? Titik kemah ini adalah salah satu tempat terbaik jika kita ingin menikmati mentari terbir di sela-sela puncak Sikunir.

Telaga Cebong sendiri berada di Desa Sembungan, salah satu desa di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Desa ini dikenal sebagai salah satu desa yang lokasinya paling tinggi di Pulau Jawa. Jadi tidak heran kalau suhunya sangat dingin.

Tips paling utama, jika kita belum terbiasa dengan suhu dingin, aturlah jadwal camping di luar bulan Juni hingga September.

Sebab, di bulan-bulan itu suhu di sekitaran dataran tinggi Dieng bisa merosot tajam hingga minus 10 derajat celcius.

Sesampainya di Telaga Cebong, segera pilih tempat camping yang kering. Datanglah sebelum malam menyapa sehingga kita bisa lebih leluasa untuk memilih tempat mendirikan tenda.

Tempat terbaik menurut masyarakat sekitar adalah di lokasi parkir atau di sepanjang jalan setapak. Suhu dingin di tempat ini tidak terlalu meresap ke bagian bawah tenda kita, sehingga tubuh pun masih nyaman untuk tidur.

Desa Sembungan, Teluk Cebong.https://pesona.travel Desa Sembungan, Teluk Cebong.

Sebaliknya, jika kita memilih mendirikan tenda di atas rerumputan maka jangan kaget jika kesulitan untuk tidur. Sebab, hawa dingin dari rumput yang basah karena embun akan benar-benar terasa di dalam tenda.

Di malam hari, suasana Telaga Cebong begitu romantis. Gemericik air di telaga berpadu dengan suara senda gurau para pelancong lain membuat kita benar-benar betah dan enggan kembali ke kota.

Ingat, jangan tidur terlalu malam. Sebab, keindahan Golden Sunrise akan disuguhkan di waktu subuh. Untuk mendapat pengalaman itu, kita harus berjalan kaki hingga puncak bukit Sikunir dari jam 03.00 WIB. Sebagian pelancong malah memilih memulai perjalanan yang agak mendaki sejak pukul 02.00 WIB.

Dari puncak itulah kita benar-benar dibuat terpana oleh sang surya yang perlahan memunculkan ronanya.

Selepas puas memandangi sang surya, kita bisa kembali ke tenda, sarapan, sambil menikmati pemandangan di sekitar Telaga Cebong. Airnya di pagi hari sekilas terlihat seperti berlapis minyak, sehingga terlihat mengilap bak cermin.

Baca artikel lainnya:

Camping Sikunir, Menanti Cantiknya Golden Sunrise

Dataran Tinggi Dieng yang Selalu Memukau

Berburu Bun Upas, Saat Dieng Membeku di Musim Kemarau

Nikmati indahnya Indonesia lewat perjalanan yang lain. Telusuri kisahnya lewat Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya