Share this page

Embun Upas, Sensasi Menikmati "Winter" di Dieng

Kompas.com - 2/Oct/2019 , 13:18 WIB

Embun Upas, Sensasi Menikmati

KOMPAS.com - Fenomena alam menjadi salah satu faktor yang menambah daya tarik sebuah lokasi wisata. Termasuk salah satunya adalah fenomena embun upas yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah. Penduduk sekitar menyebutnya embun racun.

Fenomena alam ini ternyata menarik wisatawan yang ingin melihat detik-detik ketika tanaman menjadi beku dan adanya salju bak musim dingin, padahal Indonesia adalah negara tropis dengan hanya dua musim.

Embun upas biasanya terjadi pada musim kemarau, antara Juli hingga Agustus. Namun, beberapa tahun belakangan, munculnya embun upas tidak sesuai dengan "jadwalnya" alias lebih cepat.

Pada Januari 2022, misalnya, embun upas sudah terlihat di Dieng. Pada awal kemunculannya, belum ada wisatawan yang datang karena fenomena itu datang di waktu yang tidak biasa.

Baca juga: Dieng Beku Awal Januari 2022, Fenomena yang Beda dari Biasanya

Embun upas atau frost yang terlihat di Kawasan Ranupani, Kabupaten LumajangKOMPAS.COM/Akun IG Resmi BB TNBTS Embun upas atau frost yang terlihat di Kawasan Ranupani, Kabupaten Lumajang

Embun akan terjadi pada 04.00-05.30 dan es akan kembali cair saat matahari terbit.

Biasaya, suhu normal di Dataran Tinggi Dieng memang dingin, mulai dari 20 derajat atau lebih dingin lagi.

Saat embun upas terjadi, suhunya bisa mencapai -1 derajat. Inilah sisi menarik lainnya dari Dataran Tinggi Dieng yang hanya bisa dinikmati di waktu tertentu.

Kawasan seperti Candi Arjuna menjadi sasaran wisatawan untuk menikmati fenomena bunga es tersebut. Wisatawan berbondong-bondong datang sejak pagi buta untuk melihat atau mengabadikan momen langka ini.

Bahkan tak sedikit dari wisatawan yang sampai mendirikan tenda di sekitaran kawasan Candi Arjuna agak tidak ketinggalan embun upas yang terjadi pagi-pagi buta.

Butiran embun melapisi seluruh permukaan rumput dan daun-daun, seperti lapisan kristal yang jernih. Bangunan Candi Arjuna juga tak luput dari "serangan" hawa dingin yang menusuk Dataran Tinggi Dieng saat itu. Lebih dingin dari biasanya.

Lebih lanjut soal lokasi untuk melihat embun upas bisa dibaca pada tautan ini.

Sayangnya, meskipun indah dipandang mata, embun upas merugikan para petani karena tanaman mereka banyak yang rusak karena basah, mengeras, bahkan mati.

Hasil tanaman kentang dari Dataran Dieng yang dikenal mampu bertahan di suhu 20 derajat pun bisa mati terkena embun upas.

Namun, para petani sana seperti sudah terbiasa dengan kehadiran embun upas yang memang datang setiap tahun. Mereka lebih memilih untuk pasrah dan akan mulai menanam tanaman baru ketika "musim dingin" sudah usai.

Bagi Sobat Pesona yang ingin menikmati embun upas, disarankan untuk menggunakan pakaian yang bisa menahan suhu dingin jika tidak ingin tubuh menjadi beku. Biasanya warga setempat akan menjamu para wisatawan yang datang dengan menyediakan tempat untuk menghangatkan diri dan camilan.

Baca artikel lainnya:
Dingin dan Sejuknya Suasana Desa Sembungan Dieng

Mie Ongklok, Mie Kuah Kental Khas Wonosobo

Candi-Candi di Dataran Tinggi Dieng

Indonesia masih punya banyak obyek wisata menarik yang dapat dikunjungi. Telusuri informasinya lewat Pesona Indonesia.

 

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya