Share this page

Serabi Khas Bandung, Jajanan Jadul Kini Modern

Kompas.com - 27/May/2019 , 18:19 WIB

Serabi Khas Bandung, Jajanan Jadul Kini Modern

KOMPAS.com - Serabi Bandung dimasak dengan tungku tanah liat. Inilah yang menjadikan rasa serabi Bandung berbeda dari serabi lainnya.

Konon, kuliner tradisi Jawa Barat tersebut sudah ada sejak 1923. Dalam sejarahnya, serabi berasal dari bahasa sunda yaitu "sura" yang artinya besar.

Serabi sering disebut mirip dengan pancake yang berasal dari Belanda. Jika pancake menggunakan tepung dan telur, adonan serabi dibuat dengan menggunakan tepung terigu, tepung beras, dan santan kelapa.

Ada dua rasa yang dimiliki oleh camilan ini. Pertama serabi manis yang ditambahkan kinca atau gula merah cair. Kedua, serabi asin yang ditaburi oncom di atasnya.

Sekilas, serabi Bandung mirip dengan serabi Solo. Meski demikian, keduanya berbeda. Serabi Solo biasanya disajikan lebih kering. Proses pembuatannya juga menggunakan tungku baja.

Sementara serabi Bandung memiliki tekstur yang lebih "basah" dan disajikan dengan saus kinca. Bentuk serabi Bandung juga lebih tebal. Proses pemasakannya juga menggunakan tungku.

Meski zaman sudah modern, cara memasak serabi tidak pernah berubah. Serabi dimasak dengan menggunakan tungku dan wadah yang terbuat dari tanah liat. Penjual serabi Bandung juga masih menggunakan bara api dari kayu yang dibakar untuk memasak.

Adonan serabi yang telah dicampur dimasak di atas wadah. Cara tradisional ini membuat serabi terasa renyah, wangi, dan empuk.

Ada satu cerita, pernah ada penjual serabi yang menggunakan wajan dan kompor untuk memasak serabi agar lebih cepat matang. Namun, rasa serabi yang dihasilkan tidak seenak saat menggunakan tungku tanah liat.

Umumnya, serabi disajikan sebagai menu sarapan. Namun, dengan semakin banyaknya penjual serabi di daerah Bandung sekarang, Sobat Pesona yang suka dengan camilan ini bisa menemukan warung yang menjual serabi mulai dari pagi hingga malam hari.

Serabi kekinian

Semakin banyak pecinta serabi, kuliner ini pun semakin berkembang. Serabi kini terus dimodifikasi dari segi rasa.

Serabi kini disajikan dengan aneka rasa. Selain saus kinca, ada juga siraman saus durian atau bahkan ditambahkan telur ayam yang sudah dikocok. Ada pula serabi dengan topping yang lebih modern mulai dari coklat, keju, sosis, mayones, kornet, hingga green tea.

Wah, siapa sangka serabi yang dulu hanya jajanan pasar tradisional khas Bandung, kini sudah beralih menjadi camilan kesukaan berbagai kalangan dan lintas generasi. Jadi, apa rasa serabi favorit Sobat Pesona?

Baca juga artikel seru lainnya tentang Bandung berikut ini:

Curug Cimahi, Melihat ‘Pelangi’ di Curug Tertinggi Bandung

Perjalanan ke Luar Angkasa dari Observatorium Bosscha Bandung

5 Rekomendasi Aktivitas Saat Liburan Weekend di Bandung

Cicipi kuliner khas tradisional lainnya. Telusuri informasinya dalam Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya